Saya ingin menulis basa-basi di pembukaan awal artikel ini, tapi saya malas. Jadi, saya skip saja basa-basi tidak berguna-nya.
Langsung saja kita ke intinya.
Eh, tapi tunggu dulu. Sebaiknya saya paparkan sedikit tentang dunia teknologi digital yang akan membuat Anda semangat.
Coba lihat video ini:
Kalau Anda kehabisan kuota dan malas nonton video tersebut, saya langsung rangkum saja intinya:
- Tencent saat ini merupakan salah satu perusahaan teknologi digital terbesar di dunia asal Tiongkok.
- Penghasilan bersih perusahaan ini mencapai Rp 147 triliun di tahun 2017 dan Rp 162 trilliun tahun 2018
- Perusahaan ini bergerak di bidang teknologi digital (aplikasi, game, dan semua yang berbau teknologi).
Apa yang menarik dari paparan diatas?
Menariknya adalah, Anda juga punya peluang yang sama dengan perusahaan sekaliber Tencent dalam menghasilkan uang.
Walaupun, mungkin “belum” bisa sebanyak dia.
Bayangkan, kalau Anda punya startup yang bisa menghasilkan Rp 1 miliar setiap bulannya. Terlalu banyak? Coba kalau Rp 100 juta.
Hidup akan lebih enak, bukan?
Proses menuju kesana hanya perlu 3 garis besar.
Apa saja garis besarnya?
1. Memulai dengan Ide Unik
Rata-rata startup zaman now dimulai dari ide-ide unik.
Contohnya: Alibaba. Pendirinya, Jack Ma punya ide kecil yaitu memfasilitasi perusahaan dalam negeri-nya untuk bisa berjualan di luar negeri. Dibuatlah Alibaba yang sekarang menjadikan si-“pemikir ide”-nya kaya raya.
Rumus: Untuk mendapatkan ide dengan cepat, perhatikanlah keseharian Anda sendiri.
Carilah masalah-masalah yang mungkin Anda temui kemudian carilah solusinya kemudian verifikasi.
Contoh:
Setiap hari Anda kelelahan karena harus pergi sejauh 1 km demi membeli nasi.Anda telah mengindentifikasi masalah, kemudian muncul ide kalau Anda bisa menyuruh orang membelikan nasi untuk Anda maka Anda tidak akan lelah.
Kemudian Anda menyuruh saudara Anda, tapi dia malas. Sehingga, Anda menyuruh tukang becak terdekat untuk membeli nasi. Masalahnya muncul, tukang becaknya tidak terlacak sampai dimana dan Anda tidak tahu kapan nasinya sampai ke tangan Anda.
Anda ingin membuat suatu aplikasi yang bisa memecahkan masalah ini. Ketika Anda verifikasi, ternyata ide ini telah muncul duluan di otak orang lain dan telah terpecahkan solusinya.
Solusinya adalah GO-FOOD!
Jadi, ide yang muncul itu wajib verifikasi lagi.
Jangan berkecil-hati.
Kalau masalah membeli nasi-nya sudah terpercahkan, saatnya Anda cari ide lain dengan mengidentifikasi masalah lain.
Contoh lain:
Anda memancing ikan di suatu sungai yang dekat rumah Anda. Sayangnya, dalam 3 hari Anda memancing, Anda tidak mendapatkan satu-ekor-pun ikan.
Masalahnya sudah terindetifikasi yaitu Anda memancing di sungai yang tidak ada ikannya. Jadi, Anda harus cari solusi agar Anda tidak sia-sia memancing di sungai yang tidak ada ikan-nya.
Ide muncul: Bagaimana kalau Anda buat aplikasi yang menghubungkan para pemancing lokal (user) sehingga para pemancing ini bisa memberikan rekomendasi dimana-mana saja sungai yang ada ikan-nya.
Anda juga bisa menambahkan beberapa fitur seperti identifikasi jenis ikan pada sungai tertentu, sampai ajakan mancing bareng antar pengguna aplikasi.
2. Memilih Platform
Setelah Anda punya ide, saatnya Anda memilih platform.
Anda bisa pilih 2 jenis platform yang terkenal: Website atau Aplikasi.
Ada yang punya website tapi tidak punya aplikasi. Ada yang menawarkan aplikasi tapi tidak ada websitenya.
Baiknya Anda memilih keduanya walaupun tidak wajib. Semua tergantung kepada ide bisnis yang Anda kembangkan.
3. Memulai Action
Setelah punya ide dan menentukan platform, lanjutkan dengan action.
Ide hanya akan menjadi konsep yang tidak pernah terwujud jika tidak pernah ada action.
Kalau mengambil slogan dari tokopedia, bukankah kita sebaiknya #MulaiAjaDulu?
Untuk memulai mengimplementasikan ide Anda menjadi startup, ada hal-hal yang perlu diperhatikan:
- Planning.
- Modal.
- Tim Inti.
Action pertama adalah membuat planning. Planning ibarat sebuah “cetak-biru” bagaimana Anda memulai implementasi.
Tuliskan planning Anda disebuah dokumen / slide yang bisa Anda gunakan sebagai panduan ketika Anda lupa planning Anda, atau Anda ingin mempresentasikan ide Anda.
Kemudian, modal.
Carilah sumber modal untuk memulai. Anda bisa meminjam di bank, menggunakan uang pribadi, ataupun mencari investor.
Action selanjutnya, membentuk Tim Inti.
Anda butuh tim. Tidak ada perusahaan yang isinya hanya satu orang. Dalam memulai dunia teknologi digital, tim tidak harus banyak orang.
Rekrut orang yang bisa membantu Anda menjalankan planning Anda.
#4 Mengatasi Masalah
Memulai sebuah start-up adalah hal yang sulit. Tapi, ujung dari sebuah start-up yang berhasil akan berbuah manis.
Ada banyak masalah yang akan Anda hadapi.
Walaupun demikian, kunci keberhasilan hanya satu, yaitu konsistensi. Anda harus konsisten terhadap startup yang telah Anda mulai.
Dengan demikian, semoga kesuksesan menjadi milik Anda.
Oh iya, saya sebenarnya ingin panjang-lebar tentang aritkel ini dan membeberkan pengalaman saya membangun startup, tapi sayangnya, saya malas sekali melanjutkan.
Cuaca sedang musim hujan, dan kebakaran hutan di Riau bikin sesak keluar rumah. Saya ingin tidur saja.
tRI MAKASIH, OKE SEKALI