Hal Penting Terkait Ikan Lele yang Harus Diketahui Peternak Lele – Akhir-akhir ini banyak beredar isu tidak sedap terhadap ikan lele. Ikan ini dikabarkan mengandung 3000 sel penyebab kanker. Selain itu, juga dikabarkan bahwa ikan lele pemakan kotoran yang sangat jorok.
Bagi para peternak lele tentu kabar tidak sedap ini harus segera Anda tepis. Jika Anda sendiri tidak mengetahui fakta tentang ikan lele maka pastinya Anda akan bisa mendapat kerugian.
Isu-isu tidak sedap terhadap ikan lele dihembuskan oleh oknum-oknum tak bertanggung-jawab. Belum diketahui modus dan tujuan dihembuskannya isu-isu ini.
Tentu sebagian peternak lele merasa gelisah dan risau karena pertumbuhan isu tidak sedap ini begitu kencang berhembus. Menunggangi kecepatan internet, banyak orang yang turut membagikan isu ini tanpa mengetahui fakta yang sebenarnya.
Hal Penting Terkait Ikan Lele yang Harus Diketahui Peternak Lele
Berikut adalah ulasan tentang hal penting terkait ikan lele yang harus diketahui peternak lele agar tidak salah jawab ketika di tanya orang. Saya sarankan juga untuk memberitahukan kepada agen yang menjual lele agar mereka bisa menjawab pertanyaan ketika di tanya oleh pelanggan.
Lele Ikan yang Tangguh
Catfish panggilan barat dari ikan bersungut ini terdengar sangar. Bagaimana tidak sangar, cat artinya kucing dan fish artinya ikan. Secara translasi mentah, catfish artinya ikan kucing.
Hewan ini bukan tanpa alasan diberikan nama catfish. Karena bersungut dan mirip kucing, maka ikan ini dinamakanlah catfish. Selain itu, daya tahan ikan ini yang sangar seperti kucing liar membuatnya berhak menyandang gelar ikan tangguh!
Sampai di Indonesia nama ikan yang sangar tersebut berubah jadi lele. Ikan ini mampu bertahan hidup beberapa menit sampai beberapa jam tanpa air. Tidak heran, ketika ada sungai yang airnya surut habis dan menyisakan lumpur, maka Anda bisa menemui banyak ikan lele disana.
Ada banyak jenis lele di dunia ini, dan kebanyakan mampu bertahan 30 ~ 1 jam tanpa air asalkan tubuhnya tetap lembab.
Apakah Lele Mengandung Sel Kanker?
Jika lele yang dikonsumsi adalah lele yang hidup di perairan yang tercemar maka besar kemungkinan lele tersebut tercemar dan mengandung sel kanker.
Namun apabila lele yang dikonsumsi adalah lele yang dibudidayakan dengan cara ternak yang sesuai standar pemerintah maka pastinya aman-aman saja.
Hal yang perlu diperhatikan adalah cara penyajian ikan lele. Cara penyajian lele sangat menentukan sekali tambahan kandungan terhadap ikan ini.
Lele yang digoreng dengan minyak yang telah berkali-kali menggoreng ikan / makanan lain tentu besar kemungkinan akan menyebabkan sel kanker.
Apakah Lele Tinggi Kolesterol?
Pada umumnya lele mengandung protein yang cukup tinggi. Dari berat satu ekor lele 85gram, bisa didapatkan protein sebesar 25gram.
Maka bisa disimpulkan bahwa seekor lele 30% adalah protein. Sisanya adalah 50% lemak, 15% karbohidrat dan diikuti 5% kandungan lainnya.
Bagaimana dengan tingkat kolesterolnya?
Terdapat 59 mg kolestrol pada seekor lele dengan berat 85gram. Untuk mencapai 1 gram membutuhkan 1000 mg. Sedangkan kandungan kolesterolnya hanya 59 mg saja! Artinya, satu ekor lele tidak mengandung 1% pun kolesterol.
Hanya saja, apabila penyajian lele dengan di goreng di minyak yang mengandung kolesterol jahat sangat tinggi, maka kandungan kolesterol ikan ini juga akan meningkat tajam.
Benarkah Lele Makan Kotoran?
Beredar kabar bahwa lele makan kotoran. Ada yang beternak lele dimana lele sengaja dibudidaya dibawah kandang ayam. Ketika kotoran ayam jatuh maka langsung menjadi pakan lele dibawahnya.
Hal itu telah membuat resah banyak orang, ada yang mengatakan tidak masalah tetapi tidak sedikit yang menolak.
Lele memang merupakan salah satu ikan yang ‘rakus’. Ikan ini bisa memakan apa saja asalkan bisa bertahan hidup. Kehidupan alam liar tidaklah mudah sehingga lele memanfaatkan apa saja yang bisa dimakan untuk tetap bertahan, ini adalah pertahanan alami dari lele.
Jadi memang benar bahwa lele bisa makan kotoran, pelet, pur, dsb.
Cara Bedakan Lele Makan Pelet dengan Tidak Makan Pelet
Jika Anda suka makan lele namun ingin mengetahui perbedaan lele yang makan pelet ( budidaya standar ) dengan lele yang tidak makan pelet, berikut ada sedikit bocoran.
Setelah melakukan sedikit percobaan, ditemukan adanya suatu rasa dan aroma yang berbeda antara lele pelet dan lele tanpa pelet. Bagi sebagian orang yang lidah dan indra penciumannya kurang baik tentu sulit membedakannya.
Lele yang diternak dengan pelet / pur maka dagingnya tidak begitu beraroma tanah ( bahkan cenderung tidak bau tanah) ketika dimakan. Sedangkan lele yang diternak tanpa pelet, cenderung akan dagingnya beraroma tanah ketika dimakan.
Percobaan ini saya lakukan dengan mengunjungi berbagai warung pecel lele di daerah tempat tinggal saya. Ketika saya menemukan rasa lele-nya beraroma tanah menyengat, maka saya akan tanya dimana penjual tersebut membeli lele. Begitu juga dengan rasa lele yang tidak beraroma tanah.
Ketika sudah mendapatkan informasi ini kami coba cari langsung peternak lele yang dimaksud. Menyamar sebagai pembeli, kami mencoba mencari tau cara ternak lele yang mereka lakukan. Dan ternyata diketahui kebanyakan daging lele yang berbau tanah menyengat adalah karena bukan diberi makan pur / pelet melainkan sisa makanan dan ‘campuran’ lainnya!
So, sekarang Anda bisa mengetahui bukan lele yang makan pur atau tidak dengan cukup mudah. Namun tidaklah masalah lele makan apa, yang terpenting adalah setelah dimasak lelenya enak atau tidak.
Semoga saja informasi di Hal Penting Terkait Ikan Lele yang Harus Diketahui Peternak Lele ini bisa bermanfaat untuk Anda.