Peluang Usaha Modal Kecil Budidaya Cabai Rawit di Polybag – Budidaya cabai rawit / cabe rawit merupakan budidaya yang bisa dilakukan siapa saja dengan modal yang sedikit saja.
Perawatan tanaman cabai rawit yang tidak terlalu sulit serta waktu panen yang singkat menjadikan budidaya cabai sangat menggiurkan.
Peluang usaha modal kecil banyak sekali, salah satu yang cukup mengesankan adalah peluang usaha budidaya tanaman. Sebagai salah satu usaha yang bisa membantu perekonomian keluarga, usaha budidaya cabai cocok dilirik oleh Anda yang ingin mulai usaha bertani.
Tetangga saya sendiri menanam cabai tanpa melakukan perawatan apapun dan akhirnya tanaman cabainya berbuah banyak. Saya agak heran juga betapa mudah tanaman ini tumbuh dan berkembang di tanah indonesia. Mari kita pelajari peluang usaha modal kecil budidaya cabai rawit di polybag yang bisa Anda kembangkan sendiri.
Mengenal Varietas Cabai Rawit
Ada banyak sekali varietas tanaman cabai rawit dari yang biasa sampai yang unggulan. Sebagian varietas yang terkenal yaitu :
Varietas Dewata F1, Prima Ahrihorti, Ciko, Rabani Agrihorti, Kencana dan Lingga.
Untuk budidaya dalam polybag, varietas yang disarankan adalah dewata F1. Harga jual benih ini adalah sekitar Rp 15.000 ~ Rp. 30.000. Dalam satu bungkus terdapat 350 benih siap semai.
Mengapa Harus Cabai Rawit Dewata?
Banyak petani cabai yang punya pilihan varietas masing-masing. Adapun kelebihan dari cabai rawit dewata ini yaitu lebih tahan penyakit dan berbuah lebat. Hal itulah yang membuat cabai rawit dewata F1 sangat direkomendasikan.
Habitat ideal dari cabai varietas ini adalah tanah yang agak berpasir. Umur panen dari cabai dewata kurang-lebih sekitar 75 hari / 2,5 bulan dari sejak tanam. Potensi hasil sekitar 25kg / tanaman.
Persiapan Lahan untuk Budidaya Cabai Rawit
Lahan yang diperlukan dalam budidaya cabai rawit adalah lahan di dataran rendah. Tanaman cabai rawit varietas dewata ini tidak cocok ditanam di dataran tinggi.
Pembersihan lahan bisa dilakukan dengan membabat habis rumput liar di lahan. Membuat tanah lahan tidak terlalu basah, dan tidak terlalu kering.
Membuat Media untuk Pembibitan
Sebelum melakukan pembibitan, maka Anda harus membuat media untuk melakukan pembibitan. Pembuatan media pembibitan juga tidaklah sulit.
Siapkan pupuk kompos / kandang dan buat perbandingan 1 : 2 ( 1 pupuk : 2 tanah ). Campur di wadah besar kemudian masukkan campuran tersebut di tray semai, atau wadah semai. Diamkan selama 1 minggu. Simpan di tempat teduh dan tidak terkena matahari.
Membuat Media untuk Penanaman dalam Polybag
Media tanam berbeda dengan media pembibitan. Pembuatan media tanam untuk pembesaran harus dilakukan 10 hari sebelum bibit siap di pindah-tanamkan.
Polybag yang di rekomendasikan sebaiknya polybag ukuran 30cm atau bisa juga yang lebih besar.
Campurkan tanah, pupuk kandang, arang mentah dan arang sekam dengan perbandingan 3:2:1:1 di media pencampuran. Setelah dicampurkan secara merata, masukkan ke dalam polybag-polybag yang sudah di siapkan sebelumnya.
Membuat Bibit Cabai Rawit
Setelah adanya media pembibitan, saatnya menyemai bibit cabai. Buat lubang dengan tusuk gigi pada media tanam di wadah semai yang telah di siapkan sebelumnya.
Setiap lubang di beri jarak 5 cm dari lubang sebelumnya. Kemudian masukkan 1 ~ 2 biji benih ke lubang. Letakkan wadah semai yang sudah siap di masukkan benih di tempat yang teduh. Lakukan penyiraman 2 kali sehari tergantung kondisi kelembapan di media semai tersebut.
Cara Menanam Bibit Cabai Rawit
Setelah 4 minggu, akan bibit akan membesar dan mengeluarkan beberapa helai daun. Perhatikan seksama bibit yang telah membesar ini dan pilihlah hanya bibit yang bagus untuk di pindah ke media tanam.
Bibit yang bagus adalah bibit yang bebas dari hama penyakit, dan memiliki daun diatas 4 helai. Pindahkan bibit dari media semai ke polybag berisi media tanam. Pemindahan sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk menghindari terik matahari.
Beberapa petani cabai mengatakan waktu yang tepat memindahkan adalah jam 7 pagi sampai maksimal jam 9 pagi. Pemindahan dilakukan dengan seksama dan hati-hati agar terhindar dari kerusakan pada bibit.
Buat lubang pada media tanam di polybag sedalam 6cm atau lebih. Kemudian masukkan bibit yang sudah di cabut dari media semai. Lakukan perlahan dan padatkan kembali bibit di media tanam baru tersebut dengan memasukkan kembali media tanam sisa saat pembuatan lubang di polybag tadi.
Siram dengan air sedikit untuk menjaga kelembapan media tanam di polybag tersebut.
Perawatan Cabai Rawit di Polybag
Tidak seperti tanaman lain yang butuh perlakuan khusus, perawatan cabai rawit di polybag sangatlah mudah. Oleh karena itu jugalah, banyak sekali petani yang memilih menanam cabai daripada buah lainnya.
Penyiraman Tanaman Cabai Rawit
Lakukan penyiraman setiap 3-4 hari sekali pada tanaman cabai rawit untuk menjaga kelembapan tanah tempat cabai bertumbuh.
Perempelan Tanaman Cabai Rawit
Perempelan Tanaman Cabai Rawit adalah suatu teknik pemangkasan tunas-tunas liar di sekitar tanaman cabai rawit agar zat hara terfokuskan pada pertumbuhan tanaman dan buah.
Pada tunas cabai rawit yang berumur 15 ~ 20 hari setelah tanam akan muncul tunas-tunas baru lainnya. Tunas-tunas inilah yang harus di potong dengan gunting yang tajam dan steril. Cara sterilkan gunting dengan mencelupkan ke air panas selama 5 ~ 10 menit.
Dengan melakukan perempelan maka tunas utama cabai rawit akan tumbuh lebih cepat dan buah-buahnya akan lebih lebat.
Berikut adalah perempelan yang harus dilakukan selama masa tumbuh tanaman cabai rawit:
agrokomplekskita.com
Pemupukan Cabai Rawit di Polybag
Pupuk kompos masih menjadi pupuk yang populer dan lebih baik untuk tanaman cabai rawit. Anda bisa melakukan tambahan pupuk buatan seperti pupuk NPK.
Sepuluh sampai lima belas hari setelah pemindahan bibit ke media tanam, maka bisa dilakukan pemupukan susulan. Pemupukan ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan tanaman cabai rawit.
Lakukan pemupukan setiap 10 hari dengan menggunakan pupuk kompos ataupun pupuk NPK. Dosis pada pupuk kompos adalah 2 genggam / polybag. Sedangkan dengan pupuk kimia NPK, diberikan setengah ~ satu sendok makan per polybag.
Sebaiknya memilih salah satu jenis, jika memakai pupuk kandang maka selanjutnya pupuk kandang saja. Jika pupuk kimia maka sebaiknya seterusnya tetap pakai pupuk kimia. Untuk menjaga daya hidup dari tanaman cabai, tetap di sarankan menggunakan pupuk kandang / pupuk organik.
Hama Tanaman Cabai dan Langkah Penanggulangannya
Hama yang sering membuat pembusukan buah dan bercak pada daun tanaman cabai adalah jamur Gloesporium piperatum Ell. et. Ev dan Colletotrichum capsici.
Cara terbaik untuk mengatasi hal ini adalah mencampurkan Trichoderma.sp. sebagai agen hayati pada saat pemupukan berikutnya. Trichoderma.sp. adalah sejenis cendawan / fungi yang berfungsi sebagai anti jamur. Dengan adanya Trichoderma.sp. maka jamur lainnya akan dihancurkannya!
Cara Panen Cabai Rawit
Panen cabai rawit dilakukan setelah 90 hari tergantung varietas cabai rawit. Pada varietas cabai rawit dewata F1, panen sudah bisa dilakukan pada hari ke 80 sejak tanam. Ciri buah cabai rawit siap panen adalah cabai sudah berwarna merah.
Cara panen bisa dilakukan dengan memetik cabai langsung. Sebaiknya cuci tangan terlebih dahulu atau bisa juga memakai sarung tangan plastik untuk memanen.
Peluang Usaha Modal Kecil Budidaya Cabai Rawit di Polybag
Peminat cabai di Indonesia termasuk sangat tinggi dibandingkan negara lainnya. Terbukti dari banyaknya kuliner di Indonesia yang kebanyakan menggunakan cabai dalam racikannya.
Makanan terenak di dunia, RENDANG membutuhkan cabai dalam pembuatannya. Tidak heran, banyaknya jenis makanan di Indonesia yang pedas-pedas dan enak adalah karena adanya cabai. Geliat usaha cabai rawit kian di minati para petani karena harga cabai yang tinggi.
Demikianlah artikel Peluang Usaha Modal Kecil Budidaya Cabai Rawit di Polybag, semoga bisa bermanfaat. Ayo mulai usaha budidaya cabai rawit sekarang juga!